Tinjau Asrama Haji Bengkulu

Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama RI, Hj.Sri Ilham Lubis meninjau langsung sarana dan prasarana Asrama Haji Bengkulu yang direncanakan akan dijadikan Embarkasi Antara Tahun 2013

Peringatan Isra Mi'raj

Suasana Perayaan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1434H/2013 M di Masjid Raya Baitul Izzah Kota Bengkulu yang digelar pemda Provinsi Bengkulu bersama Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu.

Kegiatan Orientasi

Sebanyak 100 pegawai Kementerian Agama dari sepuluh Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu mengikuti kegiatan Orientasi Bantuan Hukum dan Kepengacaraan yang dilaksanakan di Hotel Nala Sea Side.

---- SELAMAT DATANG DI SITUS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LEBONG ---

Selasa, 13 Desember 2011

PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN POTENSI ZAKAT INDONESIA

Oleh : Jaja
Hakikat Pembangunan adalah membangun masyarakat atau bangsa secara menyeluruh, demi mencapai kesejahteraan rakyat seperti perubahan sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya 1
Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Sementera itu, teori pembangunan mainstream ala negara maju selalu mengemukakan pembangunan adalah transfer manusia dan aktivitas ekonomi secara terus-menerus dari pedesaan ke perkotaan. Menurut Todaro (1995), kondisi ini terjadi karena dua hal, pertama, ekspansi industri perkotaan menimbulkan penciptaan lapangan pekerjaan baru.2
Kedua, kemajuan teknologi mengakibatkan industri lebih bersifat padat modal sehingga mengurangi permintaan terhadap tenaga kerja, terutama di sektor pertanian. Saran yang selalu disampaikan oleh ekonom negara maju kepada pemerintahan negara-negara berkembang adalah agar mereka berupaya untuk melakukan percepatan ekspansi industri terutama di perkotaan sehingga daerah perkotaan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi.
Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. 3
Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbungan produksi secara cepat disektor industri dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional meningkat.
Sementara itu, Transformasi social yang sering kali disebut sebagai teori pembangunan alternative dapat dilihat melalui pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik.
Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping adanya perubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme ke materialisme/sekularisme. Pergeseran dari penilaian yang tinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional menjadi organisasi modern dan rasional.
Dalam tulisan kali ini, penulis akan membahas pembangunan alternatif di Indonesia yang berkaitan erat dengan budaya, sosial serta pemberdayaan potensi umat di Indoensia.
Pembangunan seringkali diartikan sebagai suatu perubahan secara fisik, penambahan pendapatan dan yang selalu menjadi tolak ukur adalah tingkat pembangunan dan apakah mampu mengurangi tingka kemiskinan di Indonesia.
Saya mengangap bahwa, negara layak dikatakan berkembang jika mampu mengurangi tingkat kemiskinan rakyatnya, jadi percuma saja ketika kita melaksanakan teori pembangunan mainstream dengan percepatan pertumbunan industri dan teknologi sementera jumlah masyarakat miskin di negara ini masih tinggi.
Pembangunan mainstream yang seringkali mengacu pada pembangunan indusri ataupun teknologi seringkali mengenyampingkan hakikat pembangunan itu sendiri, pertumbunhan industri tidak selamanya mampu untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia bila tidak diiringi oleh mental dan SDM masyarakat Indonesia.
Kita asumsikan Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen, misalnya, baru bisa menyerap pertumbuhan angkatan kerja sebesar 2 juta orang per tahun. Tidak mudah mencapainya selama masalah fundamental perekonomian Indonesia belum terselesaikan.4
Beberapa kalangan menggaku pesimis, seperti yang diberitakan oleh Harian Suara Merdeka, (Sabtu, 15 Agustus 2009) membahas tentang pesimisme beberapa kalangan di Indonesia terhadap target pemerintah untuk membuka tiga juta lapangan kerja per tahun. Berdasarkan RAPBN 2010, target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dicanangkan pemerintah hanya 4,3 persen. Angka ini tidak mencukupi untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
Angka kemiskinan di Indonesia pada tahun 2011 diprediksi masih menduduki angka 27 juta jiwa 5 artinya jika pertumbunan ekonomi Indonesia sekitar 7 persen maka pengentasan kemiskinan bias diatasi pada tahun 2024 mendatang.
Sementera itu, Badan Pusat Statistik, pada tahun 2009 menyebutkan bahwa jumlah warga miskin di Indonsia mencapai 32,53 6 juta jiwa, artinya angka kemiskinan di Indonesia sangat besar.
Untuk mencapai impian pengentasan kemiskinan, pemerintah saat ini sedang rajin untuk memberikan solusi misalnya dengan mengandalkan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mengurangi angka pengangguran karena sektor ini merupakan sektor yang padat karya.
Pemerintah boleh saja melakukan penrencanaan pembangunan diberbagai sector , namun menurut penulis pembangunan adalah perubahan jadi ada pembangunan yang menurut penulis cukup realistis untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia yaitu dengan pemanfaatkan potensi zakat.
Sebenarnya apa hubungan zakat dan ekonomi—yang sebagian banyak orang memahami ekonomi itu ajaran barat yang sekuler? Pertanyaan ini dapat dengan mudah dijawab, sebab ekonomi berhubungan dengan kelangsungan hidup manusia, termasuk kegiatan amaliyah yang perlu didukung oleh harta.
Ekonomi berhubungan dengan materi, yaitu harta yang dimiliki tiap-tiap individu.
Dalam beribadah, umat muslim membutuhkan harta untuk menjalankannya. Sebagai contoh dalam keseharian, sholat yang membutuhkan pakaian yang tertutup yang telah disyariatkan Allah, begitupun juga zakat.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim mayoritas memiliki potensi zakat yang besar jika dikelola dengan profesional. Bahkan potensi itu dapat mengurangi tingkat kemiskinan penduduk Indonesia serta kelaparan secara tidak langsung.
Banyak lembaga filantropi Indonesia merilis potensi zakat Indonesia, diantaranya, Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta menyimpulkan bahwa potensi Zakat Nasional mencapai angka Rp 19,3 trilliun.
Namun penelitian terbaru dari Baznas Potensi Zakat Nasional tahun 2011 adalah Rp 217 trilliun, Jumlah ini setara dengan 3,4 % dari total Pendapatan Domestik Bruto. Potensi yang cukup besar ini terdiri dari Potensi Zakat Rumah Tangga sebesar Rp 82,7 trilliun, potensi zakat Industri swasta Rp Rp 114,89 trilliun, Potensi Zakat BUMN Rp 2,4 trilliun, Potensi Zakat dan Tabungan Rp 17 trilliun 7.
Tentunya, potensi yang sangat besar ini dapat dijadikan sebagai solusi bagi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok masyarakat kurang mampu. Selain itu, perlu dukungan regulasi sehingga potensi ini dapat diaktualisasi.
Dengan system pengelolaan zakat yang baik, misalnya dengan pemberdayaan zakat produktif dengan pembangunan infranstruktur umum, pemberian bantuan usaha kecil bagi keluaga miskin, saya yakin bisA mengurangi anka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.
Zakat merupakan penopang dan tambahan meringankan beban pemerintah dalam menciptakan pemerataan dan pengurangan kemiskinan.8
Zakat menjadi tambahan pendapatan bagi para fakir miskin. Mereka dapat membeli barang-barang kebutuhan pokok sehingga meningkatkan permintaan agregat terhadap barang-barang kebutuhan pokok.
Namun sangat disayangkan, badan pengelola zakat di Indonesia belum terpadu, sehingga pengelolaan dana zakat belum maksimal. Untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat, dibutuhkan koordinasi terpadu tidak hanya dari pemerintah, tetapi pihak swasta juga. Selain itu, pihak perbankan syariah dan LSM mempunyai daya pendekatan yang lebih pada masyarakat ketimbang perusahaan swasta lain.
Di sisi lain, para wajib zakat juga memiliki kesadaran yang rendah akan zakat yang harusnya mereka keluarkan jika sudah sampai nishab (syarat waktu zakat). Masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai pelaksanaan zakat, hikmah dan tujuan zakat itu sendiri. Padahal menolak zakat berarti mengingkari agama.
Mungkin kita perlu melihat dan meninjau lebih dekat lagi—walaupun sudah dekat, bagaimana sistem zakat di negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Malaysia menetapkan sistem two-in-one, di mana jika kita sudah membayar zakat, maka tidak perlu lagi membayar pajak—jika biaya pajak sama dengan zakat yang dibayarkan. Sebagai contoh, jika biaya pajak sebesar RM 2000 dan seseorang telah membayar zakat sebesar RM 1700, maka biaya pajak yang harus dibayar adalah RM 300. 9
Sistem distribusi dan pascadistribusi di Brunei bisa diacungi jempol. Pemberian dana zakat benar-benar sesuai sasaran dan pengambilan dana dilakukan di bank yang sudah ditunjuk oleh pemerintah sebagai mitra. Setiap bulannya, tiap keluarga miskin hanya diperbolehkan mengambil dana di bank hanya 1/60, 1/48, 1/36, atau 1/12 sesuai tingkat kemiskinan kepala keluarga tersebut. Dana pengeluaran perbulan hanya digunakan untuk menutupi biaya pengeluaran makanan, minuman, biaya sehari-hari, biaya sekolah, dan biaya sewa rumah. Dengan begitu pengelolaan zakat akan lebih optimal.
Memang tidak mudah untuk mengumpulkan potensi zakat yang ada bila tidak diiringi oleh pembangunan kesadaran masyarakat Indonesia secara baik, banyak masyarakat muslim yang belum sadar akan zakat dan manfaatnya.
Tidak bisa kita pungkiri, budaya masyarakat yang lebih menyukai zakat secara langsung kepada keluarga miskin juga menghambat proses pengumpulan zakat yang ada. Masyarakat cenderung tidak percaya dengan amil zakat, sehingga fungsi unit unit pengumpul zakat tidak berfungsi secara optimal
Ini merupakan tangtangan bagi kita semua, bagaimana menumbuhkan kesadaran mayarakat untuk sadar zakat dan berzakat melalui Unit Pengumpul Zakat di setiap kelurahan ataupun kecamatan.
Kebijakan ini lebih realistis untuk dilaksanakan daripada berharap pada pembangunan infrastruktur untuk membuka 2 juta lapangan kerja per tahun dengan pertumbuhan ekonomi 7 persen pertahun, karena hal itu hanya menyelesaikan masalah pengangguran sesaat saja (JJ)




Sabtu, 07 Mei 2011

MULYA: KUOTA HAJI LEBONG HANYA UNTUK WARGA LEBONG


HumasLebong (6/5) - Kuota Haji Kabupaten Lebong hanya diperuntukan bagi warga Lebong yang secara jelas berdomisili di Kabupaten Lebong, kata kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong saat memberikan arahan kepada Kepala KUA di Kabupaten Lebong, Kamis.
Hal tersebut disampaikannya, menanggapi isu yang berkembang bahwa kuota haji Lebong disusupi oleh pendaftar dari luar Lebong atau eksodus.
Dalam arahanya, secara tegas Mulya membahtah adanya jamaah eksodus karena setelah dilakukan pengecekan terhadap seluruh berkas Calon Jamaah Haji, data kependudukan seperti KTP maupun KK sesuai dengan hasil pengecekan yang dilakukan oleh tim yang dibentuk Kantor Urusan Agama Kecamatan.
Namun demikian, denga isu-isu yang bekembang, ia meminta kepada petugas haji untuk lebih berhati-hati dan selektif terhadap calon pendaftar haji walaupun persyaratanya sudah dilengkapi.
"Sebelum diberikan syarat-syarat haji saya minta kepada petugas untuk mempertanyakan tempat domisili secara rinci jangan sampai kecolongan dan bila bukan warga Lebong jangan diberikan syarat mendaftar," tegasnya.
Sementara kepada kepala KUA untuk dapat memantau pendaftar Haji ditingkat Kecamatan sehingga keberadaan dan keakuratan KTP dapat dipertanggungjawabkan.
"Walaupun persyaratan secara administatif lengkap, saya mohon kepada kepala KUA untuk mengecek kembali ke lapangan jangan sampai muncul laporan dari masyarakat adanya jamaah dari luar Lebong," harapnya.
Sementera itu, salah satu petugas Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), Jaja,S.Kom. mengaku sering mengalami kesulitan membedakaan mana warga Lebong dan bukan warga Lebong karena secara Administrasi semua persyaratan Lengkap.
"Selain lebih selektif, Saya kira solusinya perlu ada kerja sama antara kementerian agama dengan intansi terkait yang menerbitkan bukti kependudukan," katanya.

PROFIL PEJABAT KEMANG KAB. LEBONG

1. KEPALA KANTOR

Drs.H.Mulya Hudori,M.Pd dilahirkan di Bandung, 5 Nopember 1963, Ia menamatkan Pendidikan SD tahun 1975, Kemudian melanjutkan ke MTs tahun 1980 dan MA tahun 1983, Jenjang Pendididikan S.I diselesaikan di Fakultas Tarbiyah IAIN Bandung tahun 1988 dan terakhir gelar Master ia peroleh di program Pasca Sarjana Universitas Bengkulu Tahun 2007
Pak Mulya, itulah pangilan akrab beliau, pejabat yang memiliki loyalitas dan pekerja keras itu Sebelum menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, beliau telah beberapa kali menjabat sebagai Kepala Madrasah, berikut kutipan riwayat pekerjaan beliau :

Riwayat Pekerjaan :
1. Kepala MAN Al-Hidayah – IPUH tahun 1992
2. Kepala MAN IPUH 1997
3. Kepala MAN Arga Makmur 2003
4. Kepala MAN 2 Padang Kemiling 2007
5. Kepala Seksi Penyuluhan Haji dan Umroh pada Bidang HAZAWA Kanwil tahun 2007
6. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lebong.

------------------------------------------------------------------------------------

2. Kasubbag TU

Drs.H.Rizkan, M.Pd - Dilahirkan di Bengkulu, 2 Juli 1962, ia menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar di Madrasah Iptidaiyah Tanjung Agung Kabupaten Bengkulu Utara, MTs N Kota Bengkulu dan SMEA Negeri Bengkulu selanjutnya gelar sarjana diperoleh dari IAIN Raden Patah Palembang dan pada awal 2009 beliau memperoleh gelar master Pendidikan di Universtas Bengkulu.
Keseharian beliau diisi dengan mengisi pengajian dan ceramah-ceramah agama diberbagai tempat, bapak dari tiga anak tersebut mengawali karir sebagai guru, berikut kutipan riwayat pekerjaan beliau :

Riwayat Pekerjaan :
1. Guru Man IPUH 1998-2000
2. Guru MAN Arga Makmur 2000-2004
3. Kepala MAN Arga Makmur 2004-2009
4. Kasubbag TU Kementerian Agama Kabupaten Lebong 2009-Sekarang

-----------------------------------------------------------------------------------

3. Kasi Bimas Islam

Drs. Kusairi B, Pria kelahiran Bojonegoro, 11 Oktober 1964 ini menamatkan Pendidikan Dasar di Madrasah Iptidaiyah Bojonegoro tahun 1976, Madrasah Tsanawiyah Pesantren At-Tanwil Bojonegoro tahun 1982 dan SMA Muhammadiyah Bengkulu tahun 1988, sementara jenjang SI ia beroleh di IAIN Raden Patah Palembang tahun 1994.
Sebelum menjadi pegawai Kementerian Agama Kabupaten Lebong, ia sudah lama mengabdi di berbagai madrasah dan Pesantren di Bengkulu, seperti di Pesantren Pancasila Bengkulu, berikut kutipan riwayat pekerjaan beliau :

Riwayat Pekerjaan :
1. Guru MTs Negeri Muara Aman, Kabupaten Lebong 2003-2007
2. Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Lebong 2007- Sekarang
-----------------------------------------------------------------------------------

4. Penyelenggara Katolik


Agus Budi Santoso, S.Ag, Pria kelahiran Ci Panas, 1 Agustus 1969 ini menamatkan Pendidikan Dasar di SD Mardiyuana Sindanglaya Ci Panas selajutnya SMP Mardiyuana Sindanglaya Ci Panas dan SMA Xaverius OKU, Pelembang sementera jenjang sarjana ia peroleh di Fakultas Filsafat UNIKA ST.Thomas, Medan.
Dengan sikap disiplin dan memiliki semangat kerja yang tinggi, Pria berdarah jawa ini, beberapa kali memperolah penghargaan sebagai pegawai teladan di Kementerian Agama Kabupaten Lebong.

Riwayat Pekerjaan :
1. Penyuluh Katolik Kementerian Agama Provinsi Bengkulu 2003-2007
2. Peyelenggara Bimas Katolik 2007 - Sekarang

Berikutnya menyusul....

Selasa, 19 April 2011

53 SISWA MADRASAH ALIYAH IKUTI UJIAN NASIONAL


Humas (19/4) - Sebanyak 53 Siswa Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Lebong mengikuti Ujian Nasional yang diselenggarakan dari tanggal 19-21 April 2011.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan tim dari Kementerian Agama Kabupaten Lebong perlaksanaan Ujian Nasional di Dua Madrasah Aliah Negeri di Kabupaten Lebong itu berjalan lancar dan tidak ditemukan permasalahan yang berarti.
Plt. Kasi Mapenda, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Daswirman, S.Ag menyebutkan, dalam pelaksanakan UN tingkat Madrasah Aliyah tahun ini berjalan sangat baik terbukti tidak ada masalah yang ditemukan.
"Alhamdulillah, pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan lancar dan mudah-mudahan hasil ujian siswa-siswi madrasah dapat lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.
Menurut dia, selama ini Kepala sekolah sudah cukup maksimal mempersiapkan pelaksanaan Ujian Nasional misalnya dengan memberikan kursus dan les bagi siswa-siswi madrasah khususnya untuk mata pelajaran yang diujikan sebelum menghadapi Ujian Nasional.
Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional ini antara lain Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Sementera itu, salah satu siswa Madrasah Aliyah Negeri Lebong, Ermita, ketika ditanya mengaku optimis dapat menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan baik.
"Dengan berbagai persiapan yang cukup matang, saya optimis dapat menyelesaikan mata pelajaran yang di UN kan dan mudah-mudahan lulus," tegasnya.
53 Siswa-siswi Madrasah Aliyah dengan rincian MAN Lebong sebanyak 26 orang dan MAN talang Leak sebanyak 27 orang serentak melaksanakan Ujian Nasional dengan sekolah tingkat SMA dan SMK yang dilaksanakan tanggal 18-21 April 2011.(JJ)

PROFILE MIS 01 LEBONG TAMBANG, KABUPATEN LEBONG

VISI
"Terwujudnya Siswa-siswi MIS GUPPI NO.01 Lebong Tambang yang Islami, Berahlak Mulia, Cerdas dan Kompetitif"

MISI
1. Mewujudkan Anak didik yang berilmu, beriman dan bertakwa serta berprestasi
2. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Pendidik
3. Meningkatkan Kuantitas baca kitab suci al-quran
4. Meningkatkan nilai-nilai aqidah dalam kehidupan
5. Menggalang kerjasama antar warga Madrasah dan Masyarakat.

SEJARAH SINGKAT MIS LEBONG TAMBANG

MIS Lebong tambang didirikan secara swadaya oleh masyarakat setempat pada tahun 1965 yang pada saat itu bangunan sekolah masih terbuat dari kayu dengan atap ilalang, seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya populasi penduduk akhirnya pada tahun 1996 MIS tersebut diakui pemerintah sebagai lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar yang diberi nama MIS GUPPI No.026 Lebong Tambang, namun pada tahun 2010 tepatya tanggal 15 Februari 2010 nama MIS tersebut berubah menjadi MIS GUPPI no 01 Lebong Tambang.
Selain MIS Lebong Tambang, Di kaki bukit kawasan wisata lobang kacamata tersebut juga terdapat TK-Al-hidayah, SDN No.05 Lebong Tambang dan SMP N No.02 Muara Aman.
Dengan kondisi tersebut, MIS Lebong tambang harus berjuang untuk meningkatkan jumlah siswa karena bersebelahan dengan SD Negeri 05 Lebong Tambang, dengan berbagai keterbatasan dan minimnya sarana MIS Lebong tambang terbukti masih mempu menarik minat para orang tua untuk mensekolahkan anaknya di madrasah itu.
Sarana dan prasarana yang dimiliki MIS Lebong tambang diantaranya adalah 3 ruang belajar yang disekat dan menjadi 5 ruang belajar dan satu ruang guru.
Sementera itu, untuk tenaga pengajar, MIS Lebong Tambang memiliki 5 pegawai negeri dan 3 pegawai honorer yang diperbantukan sebagai tenaga pengajar dan tata usaha.
Dengan minimnya sarana belajar dan SDM tersebut dan samakin meningkatnya jumlah siswa, kepala sekolah MIS Lebong Tambang, Herniwati mengharapkan perhatian pemerintah terutama untuk penambahan ruang belajar dan ruang guru serta fasilitas penunjang lainnya.
Sejak tahun 1965, MIS Lebong tambang sudah mengalami 5 kali pergantian kepala sekolah yaitu :

1. Sarjono 1965-1984
2. Fatmawati Nurdin 1984-1990
3. Nur Atri 1990-1998
4. Arman Syarif 1998-2002
5. Herniwati, A.Ma 2002-Sekarang

Berikut statistik jumlah siswa di MIS Lebong tambang sejak tahun 2007 :

-----------------------------------------------------------------------------------
Berikut Beberapa foto MIS 01 Lebong Tambang :

-----------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------


Demikian sekilas profile MIS Lebong Tambang, Kabupaten Lebong, apabila ada kekurangan akan terus dilakukan penyempurnaan..

PROFILE MIN NO. 01 MUARA AMAN, KABUPATEN LEBONG


VISI
"Terwujudnya siswa-siswi MIN 01 Muara Aman yang islami berahlak mulia, cerdas dan kompetitif"

MISI
1. Mengupayakan agar komunitas MIN 01 Muara Aman mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menciptakan MIN 01 Muara Aman yang memiliki ahlak mulia, beradab dan berilmu
3. Meningkatkan mutu dan daya saing pada Madrasah
4. Mengembangkan MIN 01 Muara aman menjadi lembaga pendidikan bagi masyarakat
5. Mewujudkan manajemen pendidikan yang akuntabel, transparan, efisien dan efektif serta visioner.

SEJARAH SINGKAT MIN 01 MUARA AMAN
MIN 01 Muara Aman didirikan oleh seorang pemerhati pendidikan yaitu Bapak Muhammad Ardi Joyo pada tahun 1957 yang pada saat itu bernama Madrasah Iptidaiyah Swasta (MIS) Cipta Mulia.
Setelah sekitar 36 tahun dan seiring meningkatnya jumlah siswa di MIS tersebut akhirnya pada tahun 1993 MIS tersebut dinaikkan statusnya menjadi Sekolah Negeri yang saat ini disebut sebagai MIN 01 Muara Aman.
Sejak saat itu, setelah mendapatkan tanah wakaf dari masyarakat setempat dengan luas 1.274 M2 yang dibarengi adanya bantuan-bantuan yang dikucurkan Kementerian Agama Pusat, MIN 02 Muara Aman terus melakukan pembangunan gedung dan insfrasruktur sekolah dan hasilnya saat ini telah memiliki 1 Ruang Guru, 6 Ruang belajar, 1 ruang UKS dan 1 rung perpustakaan dan semuanya dalam kondisi baik.
Peningkatan sarana dan prasarana tersebut tidak sia-sia, terbukti dari tahun ketahun jumlah siswa dan siswi MIN 01 Muara Aman terus mengalami peningkatan seperi yang terlihat pada grafik berikut :



Sejak didirikan tahun 1957, MIN yang beralamat di kelurahan Kampung Jawa itu telah tercatat terjadi 7 kali pergantian kepala sekolah yaitu :
1. M. Ardi Joyo (1957-1977)
2. Zubaidah (1977-1980)
3. Abdullah GZ (1980-1982)
4. Hakim Abdi (1982-1984)
5. Syamsiah, A.Ma (1984-2001)
6. Drs. Aminudin (2001-2005)
7. Jumiati,A.Ma (2005-Sekarang)

Sementera itu, untuk tenaga pegajar, MIN 01 Muara Aman, Saat ini telah memiliki 11 Pegawai Negeri dan 4 tenaga honorer yang diberikan tugas sebagai pengajar maupun tenaga Tata Usaha.
------------------------------------------------------------------------------------
Berikut beberapa foto MIN 01 Muara Aman, Kabupaten Lebong :


------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------


Demikian sekilas profile MIN NO.01 Muara Aman, Kabupaten Lebong...

Senin, 18 April 2011

PROFIL MIN 02 KETENONG (MIN yang tetap eksis di daerah tertinggal)


VISI DAN MISI
VISI
"Terwujutnya Siswa-Siswi MIN 02 Ketenong I yang Islami Berakhlak Mulia Cerdas dan
Kompetitif"


MISI
1.Mengupayakan agar komunitas MIN 02 Ketenong I Mengimplementasikan Ajaran Islam
Dalam Kehidupan Sehari-hari
2.Menciptakan MIN 02 Ketenong I yang Memiliki Akhlak Mulia beradap dan Berilmu
3.Meningkatkan Mutu dan Daya Saing pada Madrasah
4.Mengembangkan MIN 02 Ketenong I menjadi Lembaga Pendidikan pilihan bagi
Masyarakat
5.Mewujudkan manajmen Pendidikan yang Akuntabel,Transparan,Episien dan Epektif
Serta Visionir


SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 02 KETENONG I
Madrasah Iptidaiyah Negeri 02 Ketenong Berdiri tahun 1987 yang pada waktu itu masih bagian dari Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, namun sejak tahun 2007 menjadi bagian dari Kabupaten Pemekaran yaitu Kabupaten Lebong dengan kecamatan Pinag Belapis.
Setelah mengalami peningkatan jumlah siswa dan tidak adanya sekolah tingkat dasar di wilayah tersebut, pada tahun 1995 dinaikkan statusnya menjadi Sekolah Negeri.
Madrasah yang berada di daerah terpencil yang berbatasan dengan provinsi Jambi Tersebut hingga saat ini masih sulit ditempuh oleh kendaraan bermotor karena kondisi jalan yang sepit dan berada di daerah pegunungan.
Namun kondisi tersebut tidak mejadikan MIN Ketenong tertinggal dari kebanyakan sekolah setingkat Sekolah Dasar pada umumnya. terlihat dari fasilitas dan minat siswa yang terus meningkat dari tahun ketahun.
Sejak berdiri hingga saat ini MIN 02 Ketenong sudah dipimpin oleh tiga kepala sekolah yaitu :
1.M.TOHA TUSIN Dari Tahun 1987 s/ d 1999
2.SUHARDI,S.Ag Dari Tahun 1999 s/ d 2004
3.ETY SURYANI,S.Ag Dari Tahun 2004 s/ d Sekarang

Sementera untuk kuantitas siswa dapat dilihat dari tabel berikut :

TAHUN LK PR JUMLAH

2003 / 2004 63 62 125
2004 / 2005 67 61 128
2005 / 2006 76 59 135
2006 / 2007 82 55 137
2007 / 2008 81 60 141
2008 / 2009 78 77 155
2009 / 2010 74 72 146
2010 / 2011 79 69 148

MIN 02 Ketenong yang merupakan satu-satunya Sekolah Dasar di wilayah itu terus mendapat perhatian pemerintah terbukti MIN 02 Ketenong sudah beberapa kali mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat seperti :

NO TAHUN BANGUNAN DANA SUMBER DANA
01 2002 3 R.KELAS Rp. 200.000.000,- KEMENAG PUSAT
02 2003 3 R.KELAS
1 R.GURU
1 MUSHALLAH Rp. 300.000.000,- B E F
03 2009 REHAP GEDUNG Rp. 301.030.000,- KEMENAG PUSAT

Berikut beberapa foto MIN 02 Ketenong :



-----------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------


Rabu, 13 April 2011

KEPALA KEMENAG PANTAU PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH


HumasLebong (4/4)- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Drs. H.Mulya Hudori, M.Pd pantau pelaksanaan Ujian Sekolah tingkat Mandrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MtS) Negeri dan swasta di Kabupaten Lebong.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan, pelaksanaan Ujian Sekolah di Madrasah berjalan dengan tertib dan lancar dan tidak ditemukan adanya kecurangan yang dilakukan oleh siswa siswi madrasah.
"Harapan saya saat ujian nasional yang dijadwalkan dilaksanakan pada 18 April 2011 dapat lebih tertib dan jangan sampai ditemukan adanya kecurangan," Kata Mulya Hudori saat berbincang dengan kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Lebong.
Kemudian, ia juga mengingatkan kepada seluruh kepala Madrasah untuk cepat melakukan langkah antisipasi bila kemungkinan ditemukan masalah terutama menyangkut soal-soal ujian sehingga tidak menjadi masalah dikemudian hari yang dapat merugikan siswa.
Disela-sela perbincanganya, mulya juga berharap kedepan kepala sekolah agar dapat membuat terobosan untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa madrasah.
Selama ini, menurut Mulya Hudori, Pemerintah sudah cukup memberikan perhatian dalam hal peningkatan sarana dan prasarana sekolah dan sangat sayang jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas siswa.
"Kita punya banyak ruangan dan fasilitas belajar yang cukup, sangat sayang jika tidak diimbangi dengan jumlah siswa yang memadai," katanya.
Terkait hal tersebut, ia juga meminta kepada alumni madrasah untuk dapat mempromosikan Madrasah sebagai pendidikan formal yang mengedepankan ilmu pengetauan, teknologi, iman dan takwa.
Sementera itu, Kepala Sekolah MAN 1 Lebong, Endang Supriyatna, S.Ag menyebutkan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah siswa-siswi madrasah terutama dengan pendekatan kekeluargaan kepada masyarakat akan pentingnya sekolah di Madrasah dan berbagai keunggulan dari madrasah itu sendiri.
Selain itu. dengan adanya pembangunan gedung madrasah yang baru, pihaknya juga dalam waktu dekat akan melakukan promosi melalui selebaran dan kunjungan-kunjungan ke sekolah-sekolah lanjutan tingkat Pertama.
"Kita sudah berusaha, dan mudah-mudahan dengan gedung baru dan fasilitas belajar yang memadai dapat memberikan rangsangan bagi orang tua untuk mendidik anaknya di madrasah," harapnya.(jaja)

CONTOH BUSANA BATIK JAMAAH HAJI INDONESIA TAHUN 2011

HumasLebong (13/4) - Berikut contoh Busana batik jamaah Haji Indonesia sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI yang direncanakan dikenakan pada musim haji tahun 2011.

----------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------

MULYA HUDORI: PEGAWAI KEMENAG HARUS AKTIF DIMASYARAKAT


HumasLebong (13/4) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd menghimbau kepada seluruh pegawai Kementerian Agama Kabupaten Lebong untuk berperan aktif di masyarakat khususnya dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.
Hal tersebut disampaikan saat memberikan siraman rohani sesaat setelah sholat zuhur berjamaah, Rabu, di mushola Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong.
Himbauan itu cukup beralasan karena, Pegawai Kementerian Agama selama ini dianggap oleh masyarakat sebagai pegawai yang mengerti akan urusan agama dan seyogyanya menjadi panutan bagi masyarakat.
Peran aktif dalam kegiatan keagamaan itu, dijelaskannya dengan selalu berparan dalam kegiatan keagamaan seperti majelis taklim, menghadiri kegiatan masyarakat dan kegiatan keagamaan lainya.
Pegawai Kementerian Agama, walaupun bukan dari latar pendidikan keagamaan, diharapkan mampu menjadi pelopor sekaligus teladan dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat, tentunya dengan terus belajar ilmu agama.
Selain itu, peran aktif pegawai kemenag dalam kegiatan keagamaan juga menjadi tolak akur dukungan Kementerian Agama terhadap visi dan misi Pemerintah Kabupaten Lebong yang salah satunya adalah meningkatkan iman dan takwa masyarakat lebong.
Mulya Hudori, mengangap Pemerintah daerah sudah cukup serius dalam hal peningkatan kegiatan-kegiatan keagamaan dimasyarakat misalnya adanya zikir setiap bulan dan membaca yasin setiap malam jumat.
Antusias masyarakat Lebong juga sangat baik, terbukti banyak masyarakat yang menghadiri kegiatan tersebut yang biasanya dilaksanakan di rumah dinas bupati.
Untuk itu, dia sangat berharap kepada seluruh pegawai dapat mendukung program tersebut dengan berparan aktif dalam masyarakat dan memberikan contoh yang baik pada masyarakat.
"Pegawai kemenag harus mampu menjadi teladan dan panutan dan itu memang sudah menjadi tugas sebagai pegawai kementerian agama," ujarnya.(jaja)

KANWIL KEMENAG BERIKAN PEMBINAAN PMA NO 16 TAHUN 2005


HumasLebong (6/4) - Sebagai upaya peningkatan kualitas sistem admninistrasi kantor di lingkungan Kementerian Agama, Kantor Wilayah kementerian Agama Provinsi Bengkulu melakukan Pembinaan PMA No.16 tahun 2005 tentang tata persuratan dinas di Kementerian Agama Kabupaten Lebong.
"Pembinaan semacam ini rutin kami lakukan setiap tahun sebagai upaya peningkatan sistem tata persuratan maupun administrasi dan mudah-mudahan ke depan semua satuan kerja dapat mengimplementasikan PMA No 16 tahun 2005 ini dalam pembuatan surat khususnya surat dinas," kata Kasubbag Umum Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Lapulangi, S.Pd, belum lama ini.
Selain Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, tim pembinaan admnistrasi kantor yang dipimpin oleh Lapulangi itu melakukan pembinaan di Kabupaten lainya seperti Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong.
Menurut dia, Tata persuratan sering kali dianggap sesuatu yang sepele namun tanpa disadari bahwa surat merupakan jantung dari maju atau mundurnya sebuah kantor dimasa mendatang.
Untuk itu, pembuatan surat yang baik selanjutnya dipadukan dengan menggunakan bahasa yang tepat sangat diperlukan sebagai bentuk profesionalisme sebuah kantor dalam pelayanan masyarakat maupun kedinasan.
Selain bentuk-bentuk surat, pembinaan itu juga menekankan pada kriteria surat yang baik, bahasa surat yang baik, Jenis-jenis surat hingga pada sistem penanganan surat yang baik.
Sesuai dengan fungsi sebuah surat, yang salah satunya adalah sebagai wakil pengirim atau organisasi, maka bahasa maupun model surat yang di buat juga mencerminkan seberapa profesional konseptor dalam sebuah instansi sehingga dapat menyambungkan maksud dan tujuan instansi.
Selain, pembinaan tata persuratan, Lapulangi juga memberikan pembinaan tentang sistem lima hari kerja yang baru saja dijalankan oleh Kantor Kementerian Agama Kabuapten Lebong.
Ia menekankan kepada pegawai Kementerian Agama agar dapat menajalankan tugas dengan baik sesuai dengan kebijakan yang diberikan yaitu lima hari kerja.
"Kebijakan dibuat untuk dapat meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan kepada masyarakat, jadi jangan dengan lima hari kerja sistem pelayanan pada masyarakat menurun", tegasnya.(Jaja)

KEMENAG LEBONG BERLAKUKAN LIMA HARI KERJA


HumasLebong (13/4) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong sejak tanggal 01 April tahun 2011 memberlakukan sistem lima hari kerja sebagai upaya pemenuhan jam kerja pegawai sesuai dengan PP 53 tahun 2010.
"Kita mulai coba berlakukan sistem lima hari kerja bagi Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong sejak 1 April 2011 dan mudah-mudahan dengan lima hari kerja dapat meningkatkan gairan kerja bagi pegawai," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Drs. H.Mulya Hudori, M.Pd, belum lama ini.
Mulya Menjelaskan, dalam PP 53 disebutkan bahwa jam kerja wajib bagi pegawai adalah 37,5 jam perminggu. dan apabila diberlakukan lima hari kerja kewajiban tersebut dapat terpenuhi.
Sedangkan, berdasarkan penghitungan jam kerja dan audit irjen belum lama ini sistem enam hari kerja yang diberlakkan sebelumnya ditemukan kekurangan jam kerja sebanyak 1,5 jam dengan ketentuan masuk kerja pukul 07:30 dan pulang pukul 14:00 WIB kecuali pada hari jum'at pulang pukul 11:30 WIB.
Dengan diberlakukannya lima hari kerja, masuk kerja pukul 07:30 WIB dan pulang pukul 16:00 WIB kecuali pada hari jumaat pulang lebih sore yaitu 16:30 WIB.
Melalui kebijakan lima hari kerja itu, Mulya Hudori dalam setiap apel pagi tidak henti-hentinya terus memberikan pembinaan dan motivasi kepada pegawai untuk dapat disiplin sesuai jam yang telah ditentukan.
Sementera untuk sistem Kontrol di Kantor Urusan Agama Kecamatan, ia mengaku akan rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Urusan Agama Kecamatan seperti yang dilakukanya belum lama ini.
Kekhawatiran kita, dengan diberlakukannya sistem lima hari kerja ini, pegawai malah mangkir dari jam kerja dan tentunya dapat merugikan masyarakat sebagai penerima layanan.
Namun, ia mengucapkan terimakasih kepada pegawai yang telah melaksanakan tugas dengan dan memenuhi kewajibanya sebagai Pegawai Negeri.
"Harapan kita dengan lima hari kerja, kualitas kerja dan sistem pelayanan masyarakat tidak terganggu dan malah lebih meningkat", katanya.
Sebagai bentuk dukungan pada Pemerintah daerah, Kementerian Agama Kabupaten Lebong juga memberlakukan sistem piket khusus hari Sabtu bila ada kegiatan-kegiatan pemerintah derah yang bersinggungan dengan Kementerian Agama.(Jaja)

Jumat, 11 Maret 2011

PROFIL KEPALA KUA KABUPATEN LEBONG

Sejak didirikan hingga saat ini, Jumlah Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Lebong sebanyak 5 KUA yang yaitu KUA Lebong Utara, Atas, Tengah, Selatan dan KUA Rimbo Pegadang.



1. KEPALA KUA LEBONG UTARA


Olik Nurholik, S.Ag , Pria kelahiran Ciamis Tanggal 10 Februari 1972 ini menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1985, Kemudian MTS Padaherang tahun 1988, MA Persis Tasikmalaya tahun 1992 dam menyelesaikan Pendidikan SI di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1999.

Riwayat Pekerjaan :
1. Penghulu Pada KUA Kecamatan Lebong Selatan (2005-2007)
2. Kepala KUA Kecamatan Lebong Selatan (2007-2008)
3. Kepala KUA Lebong Utara (2008 – Sekarang)

2. KEPALA KUA LEBONG TENGAH

Drs. H. Nursyad Gunawan, M.Pd, Pria Kelahiran Pangkal Pinang, 18 September 1963 ini Menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar di Pangkal Pinang tahun 1976 dan MTsN Pangkal Pinang Tahun 1979 kemudian PGAN Pangkal Pinang tahun 1983 selanjutnya SI di IAIN Raden Patah , Palembang tahun 1990.

Riwayat Pekerjaan :
1. Staf KUA Kecamatan Lebong Selatan (1992 – 1996)
2. Kasubbsi Penyuluhan Agama Depag Rejang Lebong (1996 – 1998)
3. Kepala KUA Kota Padang (1998 – 2001)
4. Kepala KUA Lebong Selatan (2001 – 2007)
5. Kepala KUA Lebong Utara (2007-2008)
6. Kepala KUA Lebong Tengah (2008 - Sekarang)

3. KEPALA KUA LEBONG SELATAN

Mahyuddin, A.Md, Pria pribumi kelahiran Turan Lalang, 11 September 1958 ini menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1971 Menamatkan Pendidikan Pertama di MTs N Muara Aman tahun 1974, SP IAIN Rejang Lebong tahun 1977, Sarjana Muda Pendidikan Agama Islam IAIN Raden Patah Palembang 1998 dan hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian di Program SI.

Riwayat Pekerjaan :
1. Staf KUA Kecamatan Lais, Kab. BU 1985-1988
2. Staf KUA Kecamatan Lebong Selatan 1988-2001
3. Wakil PPN KUA Kecamatan Lebong Selatan Bertugas di Kecamatan Lebong Tengah 2001 – 2005
4. Kepala KUA Kecamatan Lebong Tangah 2005-2008
5. Kepala KUA Kecamatan Lebong Selatan 2008 – Sekarang

4. KEPALA KUA LEBONG ATAS

Dahwirsyah, BA, Pria pribumi Kelahiran Taba Seberang, Lebong pada 17 Agustus 1960 ini menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1974 Selanjutnya menjadi alumni MTs N Muara Aman dan tamat tahun tahun 1977, pada jenjang Sekolah Menengah beliau memilih MAN Rejang Lebong, tamat tahun 1980 dan terakhir kembali menimba ilmu di Perguruan tinggi Sarmud IAIN Raden Patah 1982.

Riwayat Pekerjaan :
1. Penyuluh Agama (2000 – 2001)
2. Plt. Kepala KUA Lebong Atas (2001 – 2004)
3. Kepala KUA Lebong Atas (2004 – Sekarang)

5. KEPALA KUA RIMBO PENGADANG

Rohidin, S.Ag, Pria yang cukup mahir berbahasa Arab ini dilahirkan di Brebes , 01 Maret 1976 Selanjutnya Menamatkan Pendidikan SD Kersana tahun 1989 dan SMP ditempat yang sama tahun 1992 kemudian MA Darunajah Jakarta tahun 1997 selanjutnya memyelesaikan SI di STAI Darunajah Jakarta 2001.

Riwayat Pekerjaan :
1. Penghulu KUA Kecamatan Lebong Tengah 2005-2006
2. Penghulu KUA Kecamatan Lebong Utara 2006-2007
3. Bendahara Kemenag Kab. Lebong 2007
4. Staf Ortala dan Kepegawaian 2007-2010
5. Kepala KUA Rimbo Pengadang 2010 – Sekarang

RENCANA STRATEJIK KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LEBONG 2010-2014

KONDISI UMUM
Berdasarkan data yang diperoleh hingga tahun 2010 jumlah pendudukan yang menganut agama islam 102.994 ,katolik 106 orang dan 212 orang menganut agama lainya, dengan 159 Masjid/mushola dan 2 gereja.

POTENSI

1. Penduduk Kabupaten Lebong mayoritas beragama islam
2. Dukungan pemerintah daerah terhadap Pengamalan agama cukup tinggi.
3. Tidak terjadi konflik antar Umat beragama

PERMASALAHAN
1. Masih rendahnya Pengetahuan dan pengamalan ajaran agama dalam masyarakat.
2. Masih kuatnya pengaruh budaya tradisional.
3. Kurangnya minat anak-anak untuk belajar agama

VISI

"TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN LEBONG YANG
TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN"

TUNGGU...KELANJUTANNYA..

Rabu, 09 Maret 2011

TINGKATKAN SILATURAHMI, BUPATI KUNJUNGI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA


Lebong (Humas Kemenag) 10/3 - Bupati Kabupaten Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP pada hari Kamis, pukul 09:00 WIB secara khusus melakukan kunjungan atau silaturahmi di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, di komplek perkantoran, Lebong Atas.
Kunjungan yang sangat mendadak itu, dikatakan bupati bukan sebuah infeksi mendadak (Sidak) melaikan hanya sebuah bentuk silaturahmi biasa.
"Saya tidak memiliki kewenangan melakukan sidak karena ini intansi vertikal, saya hanya ingin mempererat silaturahmi dengan keluarga besar Kementerian Agama khususnya Kabupaten Lebong sebagai mitra kerja mewujudkan pembangunan Kabupaten Lebong terutama dalam bidang keagamaan" ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama yang selama ini sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dimasyarakat, seperti dalam kegiatan hari-hari besar keagamaan dan kegiatan pemerintah daerah lainya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa Visi dan Misi kabupaten Lebong salah satunya adalah peningkatan iman dan taqwa jadi sangat salah apabila pemerintah daerah tidak bisa merangkul Kementerian Agama untuk mewujudkan visi tersebut.
Selain itu, sebagai bentuk keseriusan, Pemerintah daerah juga telah merancang Peraturan Daerah terkait dengan peningkatan intensitas kegiatan keagamaan dimasyarakat yang saat ini masih dalam tahap pembahasan di DPRD.
Setelah melakukan tatap muka dan sambutan dihadapan seluruh pegawai Kementerian Agama Kabupaten Lebong, bupati juga menyempatkan melihat sarana dan prasaraa di setiap ruangan termasuk proses pembangunan mushola yang masih dalam proses pembangunan.

268 SISWA MADRASAH LEBONG SIAP IKUTI UN


Lebong (Humas Kemenag) 10/3 - 268 Siswa Madrasah Negeri dan Swasta di Kabupaten Lebong siap mengikuti Ujian Nasional (UN) yang mulai digelar pada pertengahan Maret hingga April 2011.
Plt.Kasi Mapenda Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Daswirman, S.Ag ketika ditanya mengaku telah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan terkait Ujian Nasional tersebut.
"Menghadapi Ujian Nasional ini, kami sudah jauh-jauh hari mengintruksikan kepada Mandrasah Negeri dan Swasta untuk meningkatkan intensitas pembelajaran siswa misalnya dengan les dan privat terutama untuk mata pelajaran yang di UN kan," katanya.
Ketika ditanya kendala yang dihadapi, Daswirman mengatakan belum mendapatkan kendala yang berarti walaupun hingga saat ini ia belum bisa memastikan persentase kelulusan siswa madrasah di Kabupaten Lebong.
"Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, dan tentunya harapan kami siswa dalam lulus 100 persen" harapnya.
Ia juga menjelaskan, peserta UN pada tahun ajaran 2010/2011 ini berjumlah 268 siswa dari dua Madrasah AliyaH (MA), 4 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 8 Madrasah Iptidaiyah (MI) baik negeri dan swasta yang ada di Kabupaten Lebong.
Dengan rincian, 53 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN), 156 Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) dan Swasta, 59 Siswa Madrasah Iptidaiyah Negeri (MIN) dan Swasta.
UN akan dilaksananakan serentak pada tanggal 10-12 Maret 2011 untuk tingkat MI/SD, 25-28 April 2011 untuk tingkat MTs/SMP dan tanggal 18-21 April 2011 untuk tingkaan MA/SMA.

KEMENAG LEBONG TERIMA BANTUAN KENDARAAN DARI PEMDA


Lebong (Humas Kemenag) 10/3 - Kementerian Agama belum lama ini menerima bantuan kendaraan operasional roda empat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong.
Pemberian bantuan itu, dikatakan Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP adalah sebagai bentuk dukungan Pemerintah daerah kepada Kementerian Agama dengan harapan intensitas kegiatan keagamaan di Kabupaten Lebong lebih Meningkat.
"Saya berharap peran kementerian agama sebagai intansi vertikal yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembinaan keagamaan dapat lebih meningkat dengan adanya kendaraan ini", katanya, saat melakukan kunjungan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Kamis (10/3).
Sebagai bentuk keseriusan dalam mewujudkan visinya itu, Bupati juga mempersilahkan kepada Kementerian Agama untuk menyampaikan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan khususnya yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan.
Selain itu, ia juga berharap kepada Kementerian Agama untuk bersama menterjemahkan visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Lebong yaitu peningkatan iman dan takwa dengan berfikir dan berzikir, berpikir untuk dapat mewujudkan Pembangunan Lebong kedepan dan berzikir untuk meminta ridho dan pertolongan sang pencipta.
Hal tersebut, dikatakanya dapat terwujud apabila semua unsur pemerintah mau bekerja keras serta meningkatkan intensitas keagamanan seperti menghidupkan majelis taklim di desa-desa.
Ia juga menghimbau Kepada seluruh guru agama untuk dapat membina ahlak anak-anak disekolah serta kepada Kepala Kantor Urusan Agama juga diminta untuk pro aktif memberikan pembinaan keagamaan dimasyarakat.
Sementera itu, Kepala Kantor Kementerian Agama, Drs. H.Mulya Hudori, M.Pd mengaku siap mendukung program pemerintah daerah Kabupaten Lebong khususnya dalam pembinaan keagamaan dimasyarkat.
"Kita sangat mendukung program pemerintah dan sebagai bentuk dukungan tersebut, saat ini kita sudah mengalakkan subuh dan jumat keliling," katanya.

Jumat, 14 Januari 2011

KEPALA KEMENAG LEBONG TEKANKAN KASI UNTUK DISIPLIN PELAPORAN


Lebong, (14/1) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Drs. H. Mulya Hudori, M. Pd menekankan kepada kepala seksi (Kasi) yang ada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong untuk lebih disiplin dalam sistem pelaporan maupun pelaksanaan kegiatan.
"Saya tidak akan bosan-bosan untuk mengingatkan kepada para Kasi untuk dapat lebih disiplin dalam sistem pelaporan kegiatan mapun aktivitas lainya," katany saat Apel pagi, Jum'at.
Sitem administrasi dan pelaporan yang baik dan tepat waktu merupakan modal utama untuk mencapai harapan Kementerian Agama kedepan yaitu meraih predikat Wajar Tampa Pengecualian (WTP).
Ia juga menjelaskan, untuk DIPA tahun anggaran 2011 ini semua kegiatan harus dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan apabila tidak terlaksana, mau tidak mau anggaran harus dikembalikan pada kas negara.
Apabila ada DIPA Kementerian Agama Kabupaten Lebong yang dikembalikan pada kas negara berarti Kementerian Agama Kabupaten Lebong dianggap tidak mampu melaksanakan tugas.
"Kalau kita tidak disipin dan ada angaran yang dikembalikan pada negara itu akan sangat berpengaruh pada DIPA yang akan kita terima tahun berikutnya," ungkapnya.
Selain mengangkat masalah sitem pelaporan, Mulya Hudori juga menyinggung masalah disiplin pegawai terutama menyangkut kehadiran pegawai dan uang makan yang diterima.
"Saya minta kepada bagian Kepagawaian Untuk lebih jeli dalam melakukan rekapitulasi kehadiran pegawai dan benar-benar menjalankan aturan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai," tegasnya.
Selain itu, ia juga memerintahkan untuk tidak ragu-ragu menindak pegawai yang tidak disiplin dengan teguran lisan, tulisan maupun dengan tindakan adminstratif.(Humas)

DAFTAR TUNGGU CALON JAMAAH HAJI LEBONG CAPAI 298 JAMAAH


Lebong (14/1) - Daftar Tunggu Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Lebong yang tercatat dalam sistem pendaftaran manual maupun dalam pendaftaran Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama Kabupaten Lebong yang mulai dioperasikan pada pertengahan tahun 2010 mencapai 298 jamaah.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Drs Aminudin sesaat setelah pelaksanaan Sosialisasi SISKOHAT yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Lebong Utara.
"Animo masyarakat Lebong untuk pergi haji terus meningkat hal tersebut bisa dilihat dari semakin panjangnya daftar tunggu jamaah Haji yang tercatat di Kementerian Agama Kabupaten Lebong," ungkapnya.
Peningkatan tersebut, dikatakanya merupakan cermin kesadaran masyarakat Lebong akan Rukun Islam ke lima yaitu pergi haji bagi orang yang mampu.
Selain itu animo masyarakat itu juga disebabkan oleh peningkatan pendapatan masyarakat Lebong yang pada umumnya memiliki penghasilan yang bersumber dari bercocok tanam padi.
Berdasarkan perkiraan, 40 persen pendaftar haji kabupaten lebong sebagai petani, selanjutnya 30 persen PNS dan sisanya Swasta serta Pedangang.
Lebih lanjut, Drs Aminudin menjelaskan, dengan jumlah daftar tunggu tersebut, berarti sudah memasuki daftar tunggu tahun 2014 dengan catatan apabila kuota haji kabupaten Lebong hanya berkisar 90 atau 95 jamaah per tahun.
Kementerian Agama Kabupaten Lebong, sejak pertengahan tahun 2010 atau tepatnya awal bulan Agustus 2010 menerapkan sistem pendaftaran ol-line atau sering disebut SISKOHAT sebagai upaya peningkatan pelayanan sistem pendaftaran haji.
SISKOHAT Merupakan sistem pendaftaran haji yang digulirkan pemerintah untuk mempermudah, mempercepat dan memperluas akses informasi haji baik ditanah air maupun ditanah suci yang terhubung di 27 provinsi dan 8 embarkasi.(Humas)

Kamis, 13 Januari 2011

KEPALA KEMENAG LEBONG BAGIKAN LAPTOP UNTUK KUA


Lebong (13/1)- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong, Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd bagikan empat unit laptop untuk operasional kegiatan Kantor Urusan Agama (KUA) di empat Kecamatan.
Penyerahan Laptop tersebut, dikatakanya sesuai dengan DIPA Kementerian Agama Kabupaten Lebong Tahun 2010 No 4085/025-1.2/VIII/2010 Tanggal 31 Desember 2009 perihal pengadaan laptop untuk operasional KUA.
"Tahun 2010 alhamdulilah kita mendapatkan alokasi anggaran untuk pengadaan laptop sebagai penunjang kegiatan kantor urusan agama kecamatan" katanya.
Empat laptop tersebut, dijelaskanya diberikan kepada KUA Lebong Atas, KUA Lebong Utara, KUA Lebong Selatan dan KUA Lebong tengah, sementara untuk KUA Rimbo Pengadang insyaalloh akan diberikan pada awal tahun 2011 karena alokasi anggarannya berada pada DIPA tahun 2011.
Lebih lanjut, Mulya Hudori berharap, dengan adanya Laptop tersebut, KUA diminta proaktif dalam menjalankan tugas khususnya dalam tugas-tugas kedinasan yang selama ini banyak terkendala akibat kurangnya sarana.
"Tidak ada alasan lagi bagi KUA untuk terlambat memberikan laporan bulanan maupun tahunan maupun kegiatan administrasi" tegasnya.
Sementara itu, Kepala KUA Lebong Tengah, Drs. H. Nursyad Gunawan menyambut gembira atas diberikanya laptop untuk kegiatan operasional sehari-hari KUA, kerena selama ini, KUA Lebong Tengah tidak memiliki komputer maupun laptop untuk membuat laporan dan kegiatan sehari-hari.
"Biasanya Saya membuat surat maupun laporan dengan tulis tangan, tapi mudah-mudahanan dengan adanya laptop ini sistem pelaporan dan kegiatan administrasi dapat lebih efektif dan efisien" ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh kepala KUA Lebong Atas, Lebong Utara maupun Lebong Selatan yang mengaku sangat terbantu dengan adanya laptop tersebut.
Dilain pihak, Petugas Pengelola Barang Inventaris Negara (BMN), Jaja, S.Kom, berharap kepada Kepala KUA penerima laptop dapat merawat dan mempergunakan Barang Inventaris Negera tersebut dengan baik sehingga dapat memberikan kemudahan dalam bekerja (Humas Lebong).

Selasa, 11 Januari 2011

Pemusnahan Sisa Blanko Ijazah


Bengkulu (Humas) - Di Halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, telah dilaksanakan pemusnahan sisa blanko ijazah dan Surat Keterangan Hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (SKHUAMBN) yang tersisa yang dipimpin oleh Kabid Mapenda H.M. CH. Naseh, M.Ed didampingi oleh para Kasi dan staf pada Bidang Mapenda yang dilaksanakan Jumat (07/01/2011) pukul 14.00 WIB.
Total jumlah Ijazah dan SKHUAMBN yang tersisa yang dibakar berjumlah 5.363 lembar, dengan perincian 2.468 lembar sisa ijazah yang tidak terpakai Tahun 2007/2008, 1695 lembar Daftar Blanko Ijazah yang tidak terpakai Tahun 2008 s/d 2009, 625 lembar Daftar Blanko Ijazah yang tidak terpakai Tahun 2009 s/d 2010, 106 lembar Daftar Blanko Ijazah yang rusak dan salah tulis Tahun 2009 s/d 2010, dan 469 lembar Daftar Sisa SKHUAMBN MI dan MTS yang tidak terpakai Tahun 2009 s/d 2010.(JS)

Senin, 10 Januari 2011

Diawal Tahun 2011, Kannwil Kemenag adakan pembinaan Pegawai


Bengkulu (Humas) Pada hari ke 4 di tahun 2011, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, mengawalinya dengan pembinaan pegawai dan staf. Bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Bengkulu, Kepala Bagian Tata Usaha Drs. H. Ramedlon, M. Pd didampingi oleh Kasubbag Perencanaan, Kasubbag Keuangan dan Kasubbag Hukmas memberikan informasi-informasi baru dan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan kegiatan pada tahun 2011
Dalam kesempatan itu, Kepala Bagian Tata Usaha mengharapkan ke depan supaya kita dapat semaksimal mungkin untuk memanfaatkan anggaran yang ada jangan sampai waktu yang tersedia terbuang percuma sehingga kegiatan menumpuk diakhir tahun, maka dari awal tahun ini, harus dibuat rencana/alur schedul kegiatan, dengan scedul tersebut diharapkan kegiatan antara Bidang yang satu dengan yang lainnya tidak terbentur jadwal dan waktu yang sama. kepala Bagian Tata Usaha menyarankan supaya kepada penanggung jawab kegiatan (PPK) untuk membuat SK kegiatan jangan sampai setelah akan pelaksanaan SK baru di usulkan.
Sementara dari Kasubbag Perencanaan mengharapkan supaya memberikan data-data yang disampaikan kekasubbag perencanaan adalah data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, sementara dipenghujung acara Kasubbag Hukmas berpesan kepada seluruh bidang dan Kasubbang yang akan melaksanakan kegiatan untuk koordinasi ke Kasubbag Hukmas dalam hal peliputan untuk didokumentasikan sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat di muat dalam website bengkulu.kemenag.go.id dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat yang membutukan informasi tersebut.(Ar)

Penjelasan Pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran 2011


Humas (Bengkulu) - Mengawali pelaksanaan DIPA pada Tahun Anggaran 2011, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Taufiqurrahman, SH, MAP memberikan pengarahan kepada seluruh pimpinan satker yang ada di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Rabu (05/01/2011) pukul 10.00 WIB di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu.

Penjelasan Pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran 2011 diikuti oleh 97 orang, terdiri dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu, dan Kepala Madrasah (MAN, MTsN, MIN) se-Provinsi Bengkulu.

“Terima kasih kepada satker-satker yang telah merampungkan dan telah menyerahkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, dan diharapkan tidak ditemukan kendala pada laporan-laporan tersebut di kemudian hari” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Taufiqurrahman, SH, MAP dalam sambutannya yang didampingi oleh Kabag TU, Kasubbag Perencanaan, Kasubbag Hukmas dan KUB, dan Kasubbag keuangan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu.

Dalam akhir sambutannya Kakanwil menegaskan “Pembuatan laporan akuntabilitas kinerja maupun revisi-revisi anggaran yang akan dilaksanakan di satker-satker Tahun Anggaran 2010 harus mengikuti koridor-koridornya, baik dari segi alur penyerahan dan dari acuan pengerjaannya yang tetap mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan”.(JS)

Jalan Santai Berlangsung Meriah


Bengkulu (Humas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Taufiqurrahman, SH, MAP mengibarkan bendera start tanda pelepasan jalan santai dalam rangka memeriahkan Hari Amal Bakti (HAB) ke-65 Kementerian Agama Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Minggu (2/1/2011) pukul 06.30 WIB di depan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu.
Jalan santai diikuti oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Taufiqurrahman, SH, MAP beserta istri, Kabag TU Drs. H. Ramedlon, M.Pd beserta istri, seluruh pejabat Eselon III dan IV di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu dan Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu, karyawan-karyawati Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu, Kantor Urusan Agama, Kepala Madrasah, Pimpinan Pondok Pesantren, para pengawas madrasah serta seluruh siswa-siswi madrasah (MI, MTs, MA) dan santri pondok pesantren yang berada dalam wilayah Kota Bengkulu.

Setelah gerak jalan santai, dalam rangka memeriahkan Hari Amal Bakti ke-65 tersebut, Panitia Penyelenggara menyediakan 150 paket hadiah hiburan dan 16 paket hadiah utama. Hadiah utama berupa kulkas, televisi, sepeda, dispenser, kompor gas, kipas angin, mixer, dan rice cooker.

Kegiatan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu yang didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu dan seluruh pejabat di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu serta seluruh peserta gerak jalan santai.(js)